Pendukung Prabowo-Sandi Para Cendikiawan Lintas Agama CR Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan ::: Pendukung Prabowo-Sandi Para Cendikiawan Lintas Agama CR Bulan Ramadlan
Walau kita sama sama tahu yang paling banyak disorot oleh media dukungan kepada Prabowo-Sandi datang dari Ummat Islam dan Para Ulama.
Ia, memang yang nampak sangat besar adalah kelompok Muslim dan Ulama, akan tetapi bukan hanya dari sebagian besar ummat islam saja yang mendukung Prabowo-Sandi, Ummat Kristen dan agama yang lain ternyata tidak sedikit juga yang mendukung Prabowo-Sandi.
(Baca juga: "Pendukung Jokowi-Ma'ruf Dari Kalangan Kurang Berpendidikan CR Bulan Ramadlan")
Jadi Prabowo-Sandi ini menurut saya simbol pemimpin lintas agama karena sama sama diterima oleh pemeluk agama apa saja. kemungkinan besar memang tidak akan bisa dielakkan bahwasanya 2019 ini kita akan punya Presiden Baru Yaitu Prabowo Presidennya Dan Sandiaga Uno Wakil Presidennya.

Mudah mudahan saja nanti saat sudah pencoblosan dan saat perhitungan suara tidak ada kecurangan dan semoga indonesia semakin baik dan jaya selalu Aamiin...
Read More

Pendukung Jokowi-Ma'ruf Dari Kalangan Kurang Berpendidikan CR Bulan Ramadlan

Bulan Ramadlan ::: Pendukung Jokowi-Ma'ruf Dari Kalangan Kurang Berpendidikan CR Bulan Ramadlan
Banyak pernyataan dari para tokoh dan pengamat dan juga hasil survei bahwasanya para pendukung Jokowi itu dari golongan yang pendidikannya rendah, sedangkan pendukung prabowo dari golongan berpendidikan tinggi dan orang orang intelektual.

Saya mencoba mengarsip berita ini dan saya juga mencoba mencari tahu kebenarannya secara pribadi. dan untuk saat ini ada 2 artikel yang saya arsip di tulisan ini, dan insya Allah nanti akan saya tambahkan di postingan berikutnya.

Survei Median: Basis Pemilih Jokowi Berpendidikan Rendah

Sebagian besar basis pemilih Joko Widodo memiliki tingkat pendidikan rendah. Hal ini diketahui dari survei Media Survei Nasional (Median) 1-9 Februari 2018. Dari responden yang mengaku tidak tamat SD, sebanyak 40,9 persen memilih Jokowi. Lalu, dari responden yang mengaku tamatan SD, sebanyak 39 persennya juga menjatuhkan pilihan ke Jokowi. Basis pemilih Jokowi semakin kecil di tingkat pendidikan SMP (37,4 persen), SMA (27 persen), S1 (13,7 persen) dan S2/S3 (10 persen). "Semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin rendah basis pemilihnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (22/2/2019). Menurut Rico, angka yang didapat Jokowi ini berbanding terbalik dengan yang didapat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebagian besar basis pemilih Prabowo justru dari kalangan berpendidikan tinggi.

Responden yang mengaku lulusan S2/S3 dan memilih Prabowo sebesar 40,0 persen. Lalu, dari responden yang mengaku tamatan S1, sebanyak 34 persennya juga menjatuhkan pilihan ke Prabowo. Basis pemilih Prabowo semakin kecil di tingkat pendidikan SMA (25,1persen), SMP (22,8 persen), SD (21 persen), dan tidak tamat SD (13,7 persen). "Prabowo semakin tinggi pendidikannya, semakin banyak pemilihnya," kata Rico. Rico menilai, banyak pemilih Jokowi dari kalangan pendidikan rendah.

Sementara, para pemilih dari kalangan pendidikan tinggi tak hanya menilai dari sosok personal atau citra semata, tapi juga terkait kinerja dan kebijakannya "Pencitraan tak lagi efektif bagi kalangan yang berpendidikan. Kalau yang dikeluhkan tarif listrik, ya konkrit listrik harus turun, baru suaranya naik," kata Rico. "Kalau yang dikeluhkan ekonomi sehari-hari, ya itu harus berhasil dulu. Tidak bisa ditutupi dengan bagi-bagi sepeda misalnya," tambahnya. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih. Sampel berjumlah 1000 responden, dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multi-stage Random Sampling. Dalam survei ini, Jokowi sebagai petahana masih mendapat elektabilitas tertinggi dengan dipilih oleh 35,0 persen responden. Sementara Prabowo berada di bawah Jokowi dengan 21,2 persen. Muncul juga tokoh alternatif seperti Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo (5,5 persen), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (4,5 persen) dan Komandan Satgas Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen). Sementara calon lainnya mendapatkan angka di bawah 2 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/22/15572681/survei-median-basis-pemilih-jokowi-berpendidikan-rendahl
Artikel Lainnya:
Survei: Jokowi Unggul di Kalangan Lulusan SD, Prabowo di Sarjana
Hasil sigi teranyar lembaga survei Media Survei Nasional (Median) menemukan pasangan calon Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin unggul telak di kalangan pemilih lulusan SD atau tidak tamat SD. Sedangkan paslon Prabowo Subianto - Sandiaga Uno unggul di kalangan pemilih tamatan SMU dan Perguruan Tinggi.

"Dari 100 persen pemilih yang tidak tamat SD, ada 55,1 persen yang memilih Jokowi-Ma'ruf, 31,3 persen memilih Prabowo-Sandi, 13,6 persen undecided," kata Rico Marbun, Direktur Eksekutif Median di warung Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Senin, 21 Januari 2019.

Rico juga menuturkan dari 100 persen pemilih yang tamat Perguruan Tinggi (PT), sebanyak 58,0 persen memilih Prabowo-Sandi, sedangkan 35,9 persen memilih Jokowi-Ma'ruf, dan 6,1 persen masih undecided.

Secara total, lembaga Median mencatat elektabilitas Jokowi - Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo - Sandi. Dalam survei itu, angka elektabilitas Jokowi - Ma'ruf 47,9 persen, Prabowo - Sandiaga 38,7 persen, sedangkan 13,4 persen belum menentukan pilihan.

Rico mencatat selisih elektabilitas antara kedua paslon tinggal satu digit saat ini, yaitu 9,2 persen. "Padahal jarak kedua paslon pada November 2018 masih 12,2 persen untuk keunggulan Jokowi," ujar dia.

Survei digelar pada 6-15 Januari 2018 dengan melibatkan 1.500 responden yang memiliki hak pilih di seluruh provinsi di Indonesia. Metode yang digunakan ialah Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Rentang margin of error sebesar 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini juga menerapkan quality control terhadap 20 persen sampel yang ada.
https://pilpres.tempo.co/read/1167165/survei-jokowi-unggul-di-kalangan-lulusan-sd-prabowo-di-sarjana/full&view=ok
Artikel Lainnya:
Awalnya Tak Disebut, Akhirnya Prabowo Sebut UI saat Deklarasi Dukungan APTSI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat dukungan dari 115 universitas yang tergabung dalam Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI).

Deklarasi dilakukan di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Sabtu (26/1/2019) sore.
http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/01/26/awalnya-tak-disebut-akhirnya-prabowo-sebut-ui-saat-deklarasi-dukungan-aptsi


Saya juga tadi ini bertemu dengan salah satu sahabat saya satu pesantren dan juga pernah kuliah bersama, dan saya tanyakan kepadanya mengenai Pilpres 2019. siapa yang akan kamu pilih, dia menjawab akan memilih Prabowo-Sandi dan lengkap dengan sejuta alasannya kenapa mendukung dan akan memilih Prabowo-Sandi dan tidak akan memilih Jokowi-Ma'ruf.
Setelah dia menjelaskan semuanya, saya bertanya lagi mengenai masyarakat disekitarnya, tepatnya di blok desa tempat dia tinggal. dia menjawab masih lebih banyak jokowi kalau disini, karena disini orangnya banyak yang tidak lulus SMA bahkan yang tidak lulus SD saja banyak, jadi ada saran dari orang pemerintah ya ikut saja tanpa mikir apa dan bagaimana lagi. begitu ucapan teman saya.

Pengalaman saya diatas memperkuat hasil survei pemilih jokowi-ma'ruf dari kalangan pendidikan rendah, dan ini juga menjelaskan kenapa kalau pendukung jokowi-ma'ruf sering kalah debat dan jika diajak diskusi banyak hanya mencaci maki melempar cacian dan fitnah namun tidak bisa menampakkan hasil kerja dan prestasi.
Serangan secara pribadi dan menyebarkan hoax seperti tabloid barokah dan juga jualan pencitraan semata yang tak kunjung nyata jelas bukan prestasi yang bisa dibanggakan, apalagi kalau masalah HAM yang dijadikan isu, isu HAM malah akan menjadi bumerang kepada kubu Jokowi, karena kenapa masih belum dituntaskan, padahal penuntasan polemik HAM juga termasuk janji politik Jokowi dulu.
Read More

Blog Bulan Ramadlan ini tidak Dofollow lagi

Bulan Ramadlan ::: Blog Bulan Ramadlan ini tidak Dofollow lagi
Buat teman teman blogger saya minta maaf karena blog Bulan Ramadlan sekarang menggunakan rel nofollow lagi, dan saya juga menghapus sebagian komentar karena banyaknya link yang tidak jelas, dan saya juga minta maaf karena tidak konfirmasi sebagian komentar yang menurut saya tidak sesuai dengan peraturan komentar di blog ini.

Mulai hari ini blog Bulan Ramadlan ini sudah tidak dofollow lagi, dan mungkin saja nanti masih bisa kembali dofollow.
Saya merubah dofollow karena blog dofollow yang saya urus terlalu menyibukkan saya, dan saya memiliki beberapa blog dofollow dan sudah ada 3 yang saya rubah menjadi nofollow gara gara kewalahan merawat dan menjaga dari spammer. dan sekali lagi saya mohon maaf kepada semua sobat blogger, dan terima kasih atas kunjungannya.
Read More
© Bulan Ramadlan | Januari 2019
Ramadlan - Jaib Najhan